Tanggap Darurat Longsor Trenggalek: Bupati Siapkan Pengungsian dan Rencana Relokasi untuk 95 Rumah

Mas Ipin Kunjungi Keluarga Korban Bencana Tanah Longsor di Dusun Banaran, Depok, Bendungan.

TRENGGALEK, RADIOBOSSFM – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama perwakilan Kementerian Sosial dan BPBD Provinsi Jawa Timur, melakukan kunjungan langsung ke lokasi bencana tanah longsor di Dusun Banaran, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Senin (3/11). Kunjungan diawali dengan ziarah ke makam empat korban yang menjadi korban tragedi tersebut.

Dalam peninjauannya, Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini menyatakan kawasan sekitar lokasi bencana masih dalam status rawan. Terdapat banyak retakan tanah di mahkota longsor, dan pergerakan tanah masih aktif saat hujan dengan intensitas tinggi.

“Yang paling penting sekarang kita memberikan pengetahuan kepada warga bahwa mereka di sini masih dalam zona rawan. Kita berikan edukasi jika hujan curahnya tinggi untuk mengungsi ke tempat yang aman,” tegas Mas Ipin.

Langkah Darurat dan Jangka Panjang

Merespon kondisi darurat, Bupati segera memerintahkan BPBD dan Dinas Sosial untuk menyiapkan tempat pengungsian. SDN Satu Atap yang berdekatan dengan pemukiman ditetapkan sebagai lokasi pengungsian sementara.

“Kita siapkan fasilitas di salah satu sekolah. Di sana nanti tersedia tempat tidur, konsumsi, dan air minum untuk sementara waktu. Tapi dalam jangka panjang kita menyiapkan tanah untuk relokasi,” jelasnya.

Mas Ipin juga mengungkapkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Sosial untuk penggabungan anggaran relokasi. Sebanyak 95 rumah di Desa Depok akan diusulkan untuk dibangun kembali.

Sistem Peringatan Dini dan Koordinasi

Mengingat tingginya curah hujan, Bupati menghimbau warga sekitar tebing untuk mengungsi ke tempat aman ketika hujan deras, terutama di malam hari. BPBD telah memasang early warning system mandiri di desa-desa rawan bencana.

“BPBD sudah men-deploy early warning system ke beberapa desa rawan. Saya juga minta organisasi seperti RAPI dan Orari untuk membantu radio lokal bertukar informasi, mengantisipasi jika listrik dan jaringan seluler padam,” paparnya.

Dukungan Legislatif dan Anggaran

Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi, yang mendampingi Bupati menyatakan adanya anggaran Rp 3 miliar untuk penanganan bencana hingga Desember mendatang.

“Pak Bupati bersama rekan dari Kemensos dan BPBD Provinsi Jatim meninjau tiga titik longsor di Desa Depok. Untuk gerak cepat, Pemkab sediakan pengungsian sementara, dilanjutkan hunian tetap bersama Gubernur,” ujar Doding.

Apresiasi Warga

Sudirman, warga setempat yang rumahnya terdampak, menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan respon cepat Pemkab.

“Terima kasih kunjungan Pak Bupati dapat membantu kami warga terdampak. Sangat setuju dengan solusi sementara mengungsi ke SDN Satu Atap saat hujan deras, karena setiap hujan selalu terjadi pergerakan tanah,” ungkap pria yang merupakan kerabat korban meninggal tersebut.

Bencana tanah longsor pada Sabtu (1/11) lalu menewaskan empat anggota keluarga dari satu keluarga: Sarip (60), Welas (53), Fajar Puji Wibowo (19), dan Rohman (15). Satu korban selamat, Wijianto (30), berhasil diselamatkan dengan kondisi luka-luka.

RATECARD UMKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *