radiobossfm.com, Trenggalek – Panitia pemutakhiran daftar pemilih yang melakukan proses pencocokan dan penelitian di sejumlah daerah disebut masih terkendala logistik selama pekan pertama coklit. Adapun proses coklit dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Februari hingga 14 Maret 2023. Pantarlih mendatangi warga dari rumah ke rumah untuk memverifikasi data DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih) yang sudah disinkronkan KPU.
Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati mengatakan, banyak pantarlih yang belum melakukan coklit karena dokumen fisik formulir model A belum diberikan oleh KPU kabupaten/kota. Ia mengeklaim bahwa temuan itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan jajarannya di Jakarta, Gorontalo, Lampung, Sumatera Barat, dan Jawa Barat hingga 18 Februari 2023.
Sebelumnya, masalah sejenis juga dikemukakan Bawaslu RI. Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty, mengaku jajarannya telah menemukan masalah ini sejak 14 Februari 2023 atau hari ketiga pelaksanaan coklit, berdasarkan data dari 10 persen wilayah yang diawasi. Terdapat pantarlih yang tidak bisa melaksanakan tugasnya karena memang logistiknya terlambat. Di samping masalah logistik, Neni maupun Lolly juga menyinggung masalah aplikasi e-Coklit yang disebut kerap mengalami gangguan sistem dan jaringan, serta minimnya pengetahuan pantarlih soal mekanisme coklit yang sesuai prosedur.
Sementara itu, Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI Betty Epsilon Idroos memastikan bahwa proses coklit terus berlangsung sesuai jadwal. Ia menyebut bahwa isu logistik merupakan ranah KPU daerah.
SUMBER : KOMPAS