Radiobossfm.net, TRENGGALEK- Seorang permpuan di desa Petung Kecamatan Dongko ditemukan tewas di dalam sumur. Korban diduga nekat mengakhiri hidup karena depresi akibat sakit kronis yang dideritanya. Korban adalah KT (50) warga Dusun Banar Rt 16 Rw 04, Desa Petung, Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek.
Kapolsek Dongko AKP Rohadi saat dikonfirmasi reporter Radio Boss melalui sambungan telepon mengatakan, kejadian berawal dari seminggu terakhir korban mengalami depresi karena penyakit yang diderita.
“Korban ini mengalami depresi karena sakit kanker payudara yang sudah lama. Bahkan menurut dokter sudah bengkak, dan beberapa minggu depresi dan ditunggui oleh keluarganya,” ujar AKP Rohadi, Kamis (17/3/2022)
Korban ditemukan pada hari Kamis 17 Maret 2022 sekira pukul 05.00 wib. Ketika itu Suami dan anak korban menunggui di rumah, dan sekira pukul 05.30 wib suami korban, yakni Samingan pergi ke kandang kambing yang berada di depan rumah korban, sedangkan Bayu anak dari korban pergi membuang sampah di depan rumah.
Sekira pukul 05.45 wib, Bayu mendengar suara seperti ada benda jatuh masuk kedalam sumur yang berada di belakang rumah. Seketika bapak dan anak ini bergegas menuju ke sebuah sumur yang berada di belakang rumah dan mendapati KT dalam posisi berada di dalam sumur. Mengetahui hal tersebut selanjutnya Samingan dan Bayu meminta pertongan ke tetangga sekitar.
Menurut keterangan dari pihak keluarga maupun warga sekitar korban mempunyai sakit kanker payudara yang kronis dan selama ini sudah dilakukan pengobatan namun tidak kunjung sembuh. Karena sakitmya tersebut korban depresi dan sering mengamuk.
Kapolsek Dongko AKP Rohadi menerangkan, setelah mendapatkan laporan terjadinya aksi bunuh diri pihaknya segera menerjunkan tim ke lokasi untuk olah TKP. Polsek Dongko bersama Basarnas dibantu warga sekitar berhasil melakukan evakuasi mengankat jenazah korban dari dalam sumur.
AKP Rohadi dalam keteranganya menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan pemeriksaan oleh tim medis pada jenazah korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
“Saat ini belum ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan korban sudah kami serahkan kepihak keluarga dan keluarga juga tidak menghendaki otopsi serta menyadari dan menerima karena murni kecelakaan akibat depresi,” pungkas AKP Rohadi.