Radiobossfm.net, TRENGGALEK- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Trenggalek akhir tahun 2021. Kegiatan di laksanakan Graha Paripurna gedung DPRD Trenggalek, Senin, (28/3/2022).
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin melalui keteranganya usai sidang paripurna menyampaikan, yang di laporkan adalah LKPJ tahun 2021 yang merupakan LKPJ terakhir masa RPJMD 2016-2021. Secara umum Arifin mengatakan bahwa sampai tahun 2019 indikator berjalan normal. Akan tetapi karena pandemi Covid-19, maka ada beberapa indikator tidak tercapai.
“Beberapa indikator seperti kemiskinan dan lainnya tentu tidak tetcapai dan ini bukan hanya di Trenggalek tapi secara nasional,” ungkapnya.
Hal lain yang yang juga menjadi perhatian serius saat ini imbuh Bupati Arifin, adalah kewajiban melaksanakan perintah Presiden bahwa 40 persen dari anggaran APBD harus dibelanjakan kepada produk buatan dalam negeri. Dengan harapan bisa meningkatkan kenaikan ekonomi sebesar 1,7 persen pada tahun berikutnya.
“Sampai 31 Mei 2022 Pak Presiden menargetkan secara nasional ada transaksi 400 Triliun untuk barang-barang dalam negeri. Ya makanya kita sudah memulai inisiasi mulai dari pemakaian seragam buatan lokal dan sebagainya”. ucap Bupati.
Bupati Arifin dalam keterangannya mengatakan untuk target kerja berikutnya yaitu akan menyatukan dari 12 indikator yang sudah ada sebelumnya. Diantaranya indeks kualitas lingkungan hidup, indeks pelayanan infrastruktur dan yang lainya.
“Nanti kita jadikan satu menjadi indeks kota hijau beberapa penyesuaian termasuk ada indikator baru seperti indeks pembangunan ekonomi inklusif jadi nanti sudah masuk ke masa RPJMD yang baru,” terangnya.
Senada dengan Bupati, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi saat dikonfirmasi mengatakan, Semua yan disampaikan oleh Bupati Trenggalek tentang laporan keterangan sudah terjawab. Selanjutnya kata Doding akan ditindaklanjuti dengan membentuk Pansus untuk LKPJ.
“Kita itu sudah punya empat Pansus ada yang banyak juga ada yang masih sedikit. Keputusannya dari pimpinan rapat kemarin kita tempatkan LKPJ dibahas oleh Pansus IV. Dimana jangka waktunya suatu bulan,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan, dari 12 indikator yang telah disampaikan Bupati ada yang naik dan ada pula yang turun. Misalkan tentang pengangguran dan kemiskinan ada kenaikan.
“Kemiskinan yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Kemiskinan kita itu naik 2%. Sebelum Covid itu sekitar 10 % sekarang 12,14%. Itu yang jadi pekerjaan rumah kita bersama,” tuturnya.
Selain pengangguran dan kemiskinan,sektor ekonomi juga ada kontraksi penurunan sekitar 3% dari target 5%. sehingga ekonomi hanya mengalami pertumbuhan sekitar 3,65%. Pungkasnya.