Percepatan Rotasi Bumi di Musim Kemarau 2025, Hari-Hari Menjadi Lebih Singkat

Fenomena percepatan rotasi Bumi diprediksi terjadi pada Juli dan Agustus 2025. Hari-hari terasa lebih pendek dari biasanya, memunculkan pertanyaan baru dalam dunia sains tentang apa yang sedang terjadi pada planet kita.

RADIOBOSSFM-Bumi diperkirakan mengalami percepatan rotasi yang menyebabkan durasi hari sedikit lebih singkat selama bulan Juli dan Agustus 2025. Menurut data dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan United States Naval Observatory (USNO), hari-hari tersebut akan berlangsung sekitar 1 hingga 1,5 milidetik lebih cepat dari durasi normal 86.400 detik.

Fenomena ini bertolak belakang dengan kecenderungan jangka panjang, di mana rotasi Bumi cenderung melambat akibat interaksi gravitasi dengan Bulan. Sejak tahun 2020, percepatan ini mulai terdeteksi secara signifikan dan menjadi bahan kajian para ilmuwan.

Rotasi Lebih Cepat dari Biasanya

Hari terpendek dalam kalender 2025 diperkirakan jatuh pada 5 Agustus, yang akan berlangsung 1,51 milidetik lebih cepat dari durasi rata-rata satu hari. Sementara itu, hari-hari seperti 9 dan 22 Juli juga tercatat mengalami percepatan rotasi mendekati angka tersebut.

Fenomena seperti ini bukan yang pertama, tetapi tetap tergolong langka. Dalam sejarah pengamatan modern, percepatan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai stabilitas waktu global dan pengaruhnya terhadap sistem navigasi serta teknologi berbasis presisi waktu.

Apa Penyebabnya?

Sejumlah teori dan analisis telah dikemukakan oleh para peneliti. Namun, hingga kini belum ada kesimpulan pasti. Beberapa faktor yang diduga turut berperan antara lain:

Posisi Bulan terhadap ekuator
Gaya gravitasi Bulan yang berubah-ubah posisinya terhadap garis ekuator Bumi dapat memengaruhi momentum rotasi.

Aktivitas geologis dan dinamika internal
Pergeseran massa akibat gempa bumi besar atau pencairan es di kutub dapat memindahkan distribusi berat Bumi mendekati sumbu rotasi, mempercepat putaran.

Peristiwa ekstrem
Sebagai contoh, gempa dahsyat Jepang pada tahun 2011 dilaporkan mempercepat rotasi Bumi hingga 1,8 mikrodetik dan sedikit menggeser poros planet ini.

Dampaknya bagi Teknologi

Meskipun perbedaan waktu hanya berlangsung dalam milidetik, dampaknya terhadap sistem teknologi cukup signifikan, terutama dalam:

Sistem navigasi satelit (GPS)
Akurasi waktu sangat vital dalam navigasi, dan perubahan sekecil apapun perlu diperhitungkan dalam sistem global positioning.

Infrastruktur komunikasi & data
Jaringan waktu dunia berbasis sinkronisasi atomik membutuhkan kesesuaian waktu rotasi dengan waktu universal.

Kemungkinan penghapusan “leap second”
Jika percepatan terus berlangsung, dunia bisa menghadapi skenario baru yaitu pengurangan satu detik (leap second negatif), hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Apa Kata Ahli?

Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, menyatakan bahwa fenomena ini cukup mengejutkan.
“Tidak ada yang menduga sebelumnya. Banyak ilmuwan yakin penyebabnya berasal dari dalam Bumi sendiri. Model sirkulasi laut dan atmosfer tidak cukup untuk menjelaskan percepatan besar ini,” ujarnya dalam laporan yang dikutip dari Time and Date.

Mengapa Ini Perlu Diperhatikan?

Bagi masyarakat awam, perubahan waktu hanya beberapa milidetik mungkin terasa tidak berarti. Namun, bagi dunia sains, milidetik adalah selisih yang besar. Dunia semakin bergantung pada ketepatan waktu: mulai dari ekonomi digital, peluncuran roket, hingga sinkronisasi server global. Oleh karena itu, perubahan kecil dalam rotasi Bumi harus terus diamati dan diantisipasi.

RATECARD UMKM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *