TRENGGALEK- Bencana tanah longsor melanda RT 16 RW 07, Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, pada Senin dini hari, 19 Mei 2025. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan perbukitan selama beberapa jam, menyebabkan lereng bukit runtuh dan menerjang permukiman warga.
Longsor tersebut menimbun tiga rumah secara total dan berdampak langsung pada sekitar sepuluh rumah lainnya. Hingga saat ini, enam warga dinyatakan hilang dan diduga kuat masih tertimbun material longsoran.
Camat Bendungan, Sujatmiko, membenarkan kejadian ini. Ia menyampaikan bahwa saat kejadian, sebagian besar warga masih berada di dalam rumah, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.
“Betul, telah terjadi longsor di Dusun Kebonagung. Enam orang belum ditemukan dan saat ini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari Tagana, BPBD, serta warga sekitar,” ujarnya pada Senin siang.
Identitas dan usia warga yang masih dalam pencarian adalah:
1.Mesinem (90 tahun)
2.Nitin (36 tahun)
3.Tulus (65 tahun)
4.Yatini (50 tahun)
5.Yatemi (70 tahun)
6.Torik (2 tahun)
Menurut laporan awal dari Pusdalops Tagana Trenggalek, sekitar 10 rumah mengalami kerusakan berat akibat pergeseran tanah. Setidaknya 10 kepala keluarga (KK) dengan jumlah total sekitar 30 jiwa, terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Hingga saat ini, belum ada laporan korban luka maupun meninggal dunia. Pemerintah kecamatan dan relawan masih menunggu arahan dari pemerintah kabupaten dan provinsi terkait bantuan logistik. Sujatmiko menambahkan bahwa jika kondisi darurat berlanjut, pihaknya siap mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
Proses evakuasi masih berlangsung dan dilaporkan ke Dinas Sosial Kabupaten Trenggalek serta instansi terkait lainnya. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan, mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut.
