TRENGGALEK- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek sejak Minggu malam hingga Senin pagi (19–20 Mei 2025) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Bencana ini menyebabkan ribuan warga terdampak, kerusakan infrastruktur, dan korban jiwa.
Wilayah Terdampak
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, banjir melanda beberapa kecamatan, termasuk Kecamatan Trenggalek, Munjungan, Pogalan, Karangan, dan Gandusari. Ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter, dengan beberapa wilayah mengalami peningkatan genangan akibat jebolnya tanggul sungai, seperti di Desa Krandegan, Kecamatan Gandusari.
Selain itu, tanah longsor terjadi di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, yang menimbun tiga rumah warga dan menyebabkan enam orang hilang.
Bencana banjir dan longsor di Trenggalek berdampak pada 9.376 jiwa, dengan kerusakan mencakup 11 rumah terdampak, 5 rumah rusak berat, 5 ruas jalan tertutup material longsor, 1 tanggul jebol, dan 1 jembatan terdampak. Selain itu, satu anak berusia enam tahun ditemukan meninggal dunia akibat terbawa arus banjir di Kecamatan Munjungan.
BPBD Kabupaten Trenggalek bersama unsur TNI, Polri, dan relawan telah melakukan evakuasi, terutama untuk anak-anak, perempuan, dan lansia. Pembersihan material dan distribusi bantuan logistik darurat bagi warga yang terdampak juga terus dilakukan.
Hingga Senin malam, curah hujan di beberapa wilayah Trenggalek masih tinggi. BPBD mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan terus memantau informasi resmi dari pemerintah daerah.