Semangat Luar Biasa, Siswa Penyandang Disabilitas di Trenggalek Belajar Al-Quran Braille di Bulan Ramadhan

Siswa SLB Kemala Bhayangkari Trenggalek bersama pembimbing saat belajar Al-Quran braile dalam kegiatan pondok ramadhan 1443 H, Senin (25/42022) Foto : (Anggar Pito/RadioBoss

Radiobossfm.net, TRENGGALEK- Keterbatasan fisik tidak jadi penghalang bagi penyandang disabilitas untuk tetap mencari keberkahan di bulan suci ramadhan 1443 H. Seperti halnya siswa tunagrahita, tunarungu maupun tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kemala Bhayangkari Kabupaten Trenggalek. Mereka tetap semangat dalam belajar membaca Al-Qur’an braille serta bersholawat selama kegiatan pondok ramadhan.

“Karena bertepatan dengan bulan ramadhan, jadi kami ada agenda pondok ramadhan yang di isi dengan materi sesuai kekhususan anak. Misalnya untuk anak tunagrahita kita arahkan ke materi yang berisi video dan sholawat. Untuk tunarungu juga bisa mengikuti pondok ramadhan yang lewat video, kemudian untuk yang tunanetra kami arahkan ke Al-Qur’an braille,” tutur Yessi Kurniawati, Kepala SLB Kemala Bhayangkari Kabupaten Trenggalek saat ditemui di sekolahnya, Senin (25/4/2022). 

Yessi menerangkan, saat ini di SLB Kemala Bhayangkari ada tujuh siswa tunanetra yang sedang belajar mengaji dengan menggunakan Al-Qur’an braille. Sedangkan untuk proses pembelajaran dilakukan setiap hari dengan tetap di dampingi oleh pelatih braille.

“Hari ini ada empat dari tujuh siswa tunanetra, yang tiga masih baru. Yang empat ini kami anggap sudah cukup memahami tentang Al-Qur’an, jadi kami kumpulkan jadi satu untuk belajar Al-Qur’an braille lagi,” kata Yessy.

Untuk keseharian, imbuh Yessy, pihak sekolah juga mendatangkan pelatih braille, termasuk mengajarkan Al-Qur’an braille pada saat jam pelajaran agama. Untuk proses pembelajaran Al-Qur’an braille sendiri berbeda pada setiap anaknya, tergantung pada daya serap dan kemampuan dari masing masing siswa. 

“Sejak dari masuk sebenarnya kami sudah memulai mengajarkan membaca Al-Qur’an braille, tapi untuk daya serap anak anak sendiri berbeda. Seperti Seger (nama siswa) itu tergolong cepat karena pada saat kelas empat sudah lancar untuk membaca Al-Qur’an. Ada lagi ini yang sudah kelas tiga tapi belum bisa membaca juga ada, tergantung dari kemampuan masing masing siswa,” jelasnya.

Seger Subekti, salah satu siswa tunanetra di SLB Kemala Bhayangkari Trenggalek mengatakan, dirinya belajar membaca Al-Quran braille sudah 4 tahun dan saat ini sudah bisa membaca dengan lancar.

“Saya belajar membaca Al-Qur’an sudah empat tahun, dan sekarang saya sudah bisa membaca dengan lancar. Saya sangat senang karena bisa beribadah membaca Al-Quran dan menghafalkannya,” ungkap Seger.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami
1
Hubungi Kami
Scan the code
Hallo Radio BOSS FM