TRENGGALEK – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, angkat bicara terkait beredarnya foto yang telah diunggah seseorang di media sosial tentang akses jalan masuk menuju destinasi wisata Goa Lowo, serta adanya sarana dan prasarana (Sarpras) yang dinilai kurang layak bagi para pengunjung maupun wisatawan.
“Kami perlu jelaskan, jadi apa yang di foto kemarin itu adalah sarana dan prasarana yang sudah tidak terpakai. Dan yang ada di foto itu adalah kondisi sekitar 6 tahun yang lalu,”tegas Sunyoto saat di konfirmasi reporter radio Boss FM, Kamis (9/6/2022).
Sunyoto menambahkan, pihaknya berterima kasih karena sudah ada seseorang yang memberi masukan kepadanya lewat unggahan foto di media sosial. Namun sekaligus ia juga menyayangkan terkait postingan tersebut karena menunjukkan foto sarana dan prasarana yang sudah lama tidak digunakan lagi di area goa lowo.
“Jadi sayangnya yang di posting kemarin itu kok sarpras yang sudah tidak kita gunakan dan foto itu kan di area yang lama, dan itu memang terjal banget. Dan sekarang itu lewatnya yang dibawah, yang di terowongan itu,” terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek ini juga menjelaskan bahwa kedepan pihaknya pasti akan mempercantik Goa Lowo, meskipun untuk tahun ini belum bisa dilakukan karena adanya pandemi Covid.
“Karena anggaran anggaran yang sudah kita persiapkan beberapa tahun terakhir untuk Goa Lowo ini memang harus hilang, karena memang adanya pandemi covid, nah pasca pandemi ini kita terus berupaya untuk mempercantik Goa Lowo, utamanya kebersihan dan perbaikan perbaikan akan terus kita lakukan,” jelasnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya pecinta destinasi wisata Trenggalek, bahwasanya Disparbud Trenggalek selalu membuka dan siap menerima informasi, saran maupun masukan dari masyarakat untuk perbaikan fasilitas maupun peningkatan pelayanan.
Senada dengan Kepala Disparbud Trenggalek, Kasidi, selaku pemandu wisata yang ada di goa lowo juga membenarkan bahwa foto yang di unggah seseorang di media sosial itu tidak sesuai dengan kondisi nyata yang ada di jalur masuk ke goa lowo saat ini.
“Jalan itu sudah ditutup lama sekitar akhir tahun 2012, sedangkan jalur yang resmi itu sudah dibuka mulai tanggal 1 Januari 2013 yaitu lewat terowongan, jalannya sudah landai, pengunjung lewat situ juga sudah enak, segar dan situasi didalam terowongan juga indah,” ujarnya.
Menurut pria 57 tahun ini, sebenarnya pihaknya sudah sering kali membuat rambu rambu terkait jalur yang harus dilewati para pengunjung ataupun wisatawan, tetapi rambu rambu itu sering hilang oleh tangan tangan jahil yang kurang bertanggung jawab.
“Jalan itu sudah rusak lama mas, beberapa kali saya kasih rambu rambu supaya pengunjung tidak naik ke atas atau salah jalur tapi karena ada tangan jahil, akhirnya rambu rambu itu hilang dan terpaksa ada pengunjung yang salah jalur,” paparnya.
Adapun alasan terkait penutupan jalur yang lama ini, imbuh Kasidi, karena jalur lama dinilai terlalu terjal dan licin, sedangkan untuk gazebo yang sudah rusak, ia menyampaikan bahwa memang gazebo itu akan segera dihilangkan dalam waktu dekat ini. (pit)