Radiobossfm.net, TRENGGALEK- Gabungan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama aliansi mahasiswa Kabupaten Trenggalek menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Trenggalek, Senin (19/4/2022) .
Mochamad Rudi Kholiqunnahar, selaku koordinator aksi mengatakan, ada enam tuntutan dalam aksi damai kali ini. Diantaranya terkait kebijakan pemerintah pusat yang kurang berpihak kepada masyarakat kecil.
“Tuntutan aksi kita,
1. Menuntut kesanggupan pemerintah dalam penyediaan stock Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite.
2. Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax.
3.Mendesak dan menuntut kesanggupan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
4.Tolak pencabutan peraturan menteri perdagangan no. 22 tahun 2021.
5.Usut tuntas dan adili mafia minyak goreng.
6. Menolak kenaikan PPN,” terangnya.
Menurut Rudi, pihak DPR memiliki kewenangan mewakili pikiran rakyat. Namun ia menilai para wakil rakyat ini justru tidak segera mengurus dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Saat ini lanjut Rudi, masyarakat tidak butuh janji, tetapi butuh bukti nyata dari para wakil rakyat yang ada di DPRD, maupun DPR RI.
“Kami tidak butuh janji, tapi kami butuh bukti nyata. Dan apabila bapak-bapak dewan setuju dengan tuntutan kami, kami meminta bapak-bapak dewan ini untuk menandatangani tuntutan dari kami. Dan juga untuk selanjutnya mengirim tuntutan kami ke DPR RI” pinta Rudi dalam orasinya.
Wakil ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi saat menemui massa aksi damai menyampaikan, pihaknya mendukung dan sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan dari massa aksi damai hari ini.
“Kami yang ada di DPRD sepakat dengan beberapa hal tuntutan dari teman teman PMII. Aspirasi dari teman teman PMII ini akan kita teruskan ke DPR RI dan ke sekretariat negara” tegasnya.
Dilokasi yang sama, Agus Cahyono yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Tabupaten Trenggalek. mengapresiasi aksi damai dari para mahasiswa yang tergabung dalam PMII dan aliansi mahasiswa Trenggalek. Pihaknya menilai saat ini ada drama politik yang terjadi di pusat, namun pemerintah tidak berdaya menghadapi kekuatan pengusaha.
“Kami mengapresiasi demo yang saat ini terjadi di Trenggalek. Karena ini juga pergerakan seluruh Indonesia dan terjadi di setiap Kabupaten/ Kota. Kita akan mengirim surat ke pemerintah pusat dan DPR RI,” kata Agus kepada awak media.
Agus berharap dengan langkah ini akan menjadi kekuatan dan daya dorong untuk fraksi-fraksi yang ada di DPR RI untuk mengawal betul aspirasi rakyat.
“Saya lihat saat ini di DPR RI setengah setengah. Ada satu fraksi yang kokoh membela rakyat. Dan yang lainnya dari fraksi-fraksi itu sifatnya personal bukan kelembagaan fraksi jadi takut untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Jadi ini kalau di dukung oleh para mahasiswa di seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia nanti akan menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah dan diharap bisa memperbaiki kondisi bangsa saat ini,” pungkasnya.