Radiobossfm.net, TRENGGALEK- BPBD Kabupaten Trenggalek memberi peringatan dini bagi masyarakat tentang adanya potensi cuaca ekstrim saat musim pancaroba. Berpedoman dari BMKG, cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi di bulan April bahkan kemungkinan hingga menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H.
Ahmad Budiharto, Plt Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek mengatakan, perlunya masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di daerah-daerah di Kabupaten Trenggalek yang saat ini sedang memasuki musim pancaroba, peralihan dari hujan ke kemarau.
“Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek untuk waspada, khususnya daerah-daerah di mana pada musim pancaroba ini akan kebagian adanya cuaca ekstrem,” kata Budi kepada Radio Boss FM saat ditemui di kantornya, Selasa (19/4/2022).
Hal tersebut lanjut Budi, berarti akan terjadinya suhu fluktuatif. Yaitu perbedaan suhu yang sangat tinggi dan perubahan yang sangat cepat dari panas untuk terbentuknya sebuah awan yang tebal. Dari perbedaan suhu yang tinggi ini biasanya akan diikuti dengan angin yang kencang yang perlu diwaspadai.
“Situasi cuaca ekstrem ini biasanya merupakan kejadian yang sesaat, namun sangat beresiko bagi masyarakat yang di wilayahnya memang terjadi seperti itu,” ujarnya.
Plt Kepala BPBD Trenggalek ini mengimbau kepada masyarakat khususnya untuk para calon pemudik dan masyarakat yang akan melewati Km 16 sampai Km 19 jalur Trenggalek-Ponorogo, yang berada di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Terutama ketika turun hujan dengan intensitas yang tinggi, sebab di lokasi tersebut area rawan tanah longsor.
“Jadi di Km16 sampai Km 19 itu adalah masih merupakan lokasi rawan longsor, hal ini disebabkan karena apabila terjadi hujan deras atau endapan air yang sangat tinggi itu masih berpotensi akan terjadinya tanah longsor,” jelasnya.
Budi menambahkan, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk bisa mitigasi terhadap diri sendiri sebagai antisipasi bencana sejak dini.
“Kita mengajak masyarakat untuk bisa mengenali bencana sejak dini maupun mendeteksi, bahkan mengetahui akan adanya potensi suatu bencana. Khususnya mitigasi bencana terhadap diri sendiri, misalkan disaat petugas BPBD belum bisa mencapai lokasi bencana, masyarakat akan mampu untuk mengevakuasi diri sendiri apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan,” harapnya.
Budi menegaskan, BPBD Kabupaten Trenggalek selalu siap dan standby 24 jam untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berdoa semoga tidak ada bencana yang timbul akibat adanya musim pancaroba atau cuaca ekstrem ini.