Radiobossfm.com, TRENGGALEK– Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin melantik kepengurusan baru Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Trenggalek. Gus Ipin sapaan akrab M Nur Arifin yang juga Ketua HNSI Jatim, menaruh harapan besar dengan adanya organisasi ini untuk bisa membawa kemakmuran bagi para nelayan di daerahnya.
“Ini kabinet terbaik organisasi nelayanan yang kita punya,” tegas Nur Arifin.
Ketua HNSI Jatim ini menambahkan, potensi nelayan menjadi salah satu potensi yang harus digerakkan dan dimaksimalkan agar menjadi salah satu pilar pembangunan bagi seluruh masyarakat di Trenggalek. Apalagi pesisir laut yang dimiliki sangatlah potensial dan belum tentu dimiliki oleh daerah lain.
“Pesisir Trenggalek mulai dari Prigi, Munjungan kemudian yang ada di Panggul sangatlah indah. Kita itu punya peluang yang mungkin di daerah lain tidak punya,” sambung Mas Ipin.
Laut Trenggalek sendiri tidak hanya berpotensi dalam hal perikanan tangkap, namun juga sebagai potensi wisata yang indah. Mungkin daerah lain sisi daratnya bagus tapi aktivitas baik lainnya tidak bisa dilaksanakan. Kemudian sisi lautnya bagus namun daratnya kurang bagus.
Nur Arifin juga mengatakan, kalau biasanya di beberapa tempat di kampung-kampung nelayan kebanyakan baunya amis bahkan kumuh. Tapi kita bersyukur karena di Trenggalek mempunyai sisi darat maupun laut yang sangat terjaga.
Keberadaan HNSI di Trenggalek ini diharapkan bisa menjadi jembatan penengah dan menghadirkan solusi bila terjadi konflik-konflik pada nelayan.
“Tentunya tidak bisa dihindari, konflik pasti ada tapi kita harus bisa mengendalikan. Harus ada solusi-solusi, dengan adanya HNSI menjadi jembatan-jembatan, friksi-friksi yang dipandang sebagai satu konflik itu bisa dikondisikan,” harap Bupati Trenggalek.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek sendiri juga berusaha maksimal dalam mendorong kesejahteraan nelayan. Diantaranya Bupati Trenggalek telah memanggil BUMD Jwalita Energi Trenggalek, untuk segera mengakusisi salah satu stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk nelayan yang ada di Teluk Prigi.
“Saya berharap ini bisa disegerakan. Setelah akusisi harus bisa menjamin kebutuhan sekian liter bahan bakar untuk nelayan. Harus pintar belanja minyak, itu yang paling penting. Kalau nelayan bayarnya tidak bisa cash, Jwalita Energi saya harapkan bisa menghubungkan dengan perbankan. Perbankan ini nantinya yang kemudian membiayai nelayan sementara,” pungkasnya. (Pit)